Puan Bernyanyi, Kartini Jazz, dan Miss Tjitjih di Galeri Indonesia Kaya

Sunday, May 1, 2016

Sesuai janji saya di post sebelumnya, saya akan menuliskan kesan dan pesan setelah menonton tiga pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya.

1. Puan Bernyanyi oleh Kamila (17 April 2016)
Kali ini, tiga perempuan cantik, -Ava, Mia, dan Ana -, yang punya suara indah dan piawai bermain biola menyajikan lagu-lagu yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi wanita terkenal Indonesia. Bukan hanya dari genre pop seperti Medley Girlband (Antara Kita-RSD, Kerinduan-ABThree, Ada Cinta-Bening, Nona Manis-Tiga Dara), melainkan juga musik dangdut. Ya, Medley Digoyang inilah yang mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Kami ikut bernyanyi dan berjoget (goyang jempol saja sih karena susah berdiri dengan ruang gerak yang sempit, hehehe.) diiringi Sekuntum Mawar Merah (Elvi Sukaesih), Colak Colek dan Rekayasa Cinta (keduanya dari Camelia Malik).

Kejutan tidak berhenti. Trio yang penampilannya malam itu turut didukung oleh band En The Brey En The Skrey (kalau salah penulisan, maaf ya) menyajikan Medley Kasihan, berupa lagu-lagu yang mendengarnya saja kita akan berempati, "Kasihan, ya?" Hehehe.... Tentu kalian sudah membayangkan lagu apa saja yang termasuk di dalamnya. Ya, satu di antaranya sudah pasti Hati Yang Luka (Betharia Sonata).

Kesan: Bravo. Bravo. Bravo.
Pesan: Iringan band sore itu terlalu mendominasi yang kadang-kadang menenggelamkan keindahan vokal dan permainan biola trio Kamila. Pada segmen rock, aransemen itu terdengar luar biasa. Namun, untuk bagian yang lainnya sempat mengaburkan pesona trio Kamila itu sendiri. Dari sisi ini, semoga bisa lebih ditingkatkan lagi ke depannya.

2. Kartini Jazz (24 April 2016)
"Apa kalian bersenang-senang hari ini?" begitu pertanyaan Mian Tiara di sela-sela pertunjukan. Saya tidak tega meneriakkan, "Tidaaak."

Saya tahu Mian Tiara adalah musisi yang hebat serta penulis lirik yang kreatif. Tapi, saya tidak melihat kehebatan musisi ini pada pertunjukan malam itu. Ketika bernyanyi, banyak nada yang terpleset dan salah masuk lagu. Pemilihan lagu-lagu yang ditampilkan tidak luar biasa. Aransemennya pun tidak begitu berubah sehingga setidaknya akan mampu membuat penonton terhenyak dengan keunikannya. Itupun tidak. Sama sekali tidak. Kemampuan berinteraksi kepada penonton pun kurang bagus, kalau tidak bisa dibilang menyedihkan. Seharusnya, jika memang tidak piawai berkomunikasi dari atas panggung, mungkin lain kali bisa menambahkan seorang MC untuk menemani pada saat pergantian segmen. Ditambah pengiring band yang memaksakan wanita. Maaf, jika saya beropini demikian karena saya tidak melihat permainan musik yang enerjik dan penuh semangat. Dibandingkan En The Brey and The Skrey pada minggu lalu sangat sangat enerjik dan bersemangat, pengiring band sore itu (yang kebetulan semuanya berjenis kelamin perempuan) terlihat letih dan loyo. Energi malas itu mungkin tertular kepada penonton, termasuk saya. Oleh sebab itu, terbetik penasaran, "Apakah demi semua penampil berjenis kelamin perempuan, maka pengiring band tersebutlah yang diajak atau terpilih?"

Pertunjukan baru terlihat sedikit menarik ketika lagu Tubuhku Otoritasku dilantunkan. Sayangnya, selain penonton sudah terlalu masa bodo, lagu tersebut juga ternyata adalah lagu terakhir yang dibawakan oleh Mian Tiara.

Di agenda Indonesia Kaya, judul pertunjukan sore itu adalah Kartini Jazz oleh Lea Simanjuntak dan Mian Tiara. Dalam pikiran saya, kedua musisi wanita tersebut akan memiliki porsi tampil yang sama. Kenyataannya, Lea Simanjuntak hanya menyanyikan dua lagu (plus satu encore)! Penonton baru terlihat antusias ketika Lea muncul di panggung. Tapi, sayang sekali kemeriahan itu langsung berakhir secepat kilat.

Kesan: Berharap Terlalu Tinggi. Melihat judul acara, saya pikir akan menyaksikan suatu pertunjukan yang mewah dan meriah. Lea Simanjuntak dan Mian Tiara akan berganti-gantian menghibur penonton. Mungkin akan ada duet dan atau tek-tokan alias nge-jam ala jazz antara kedua musisi tersebut. Kenyataannya, harapan saya sebelumnya terlalu tinggi.
Pesan: Nice try. Semangat!

3. Bawang Merah Bawang Putih oleh Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih bersama Fitri Tropica (30 April 2016)
Kelompok sandiwara ini memang sudah terkenal dari dulu. Jadi, ketika melihat agenda Galeri Indonesia Kaya, akan ada pertunjukan dari mereka, cepat-cepat saya reservasi.

Berbeda dari minggu sebelumnya yang mana harapan tinggi saya yang melambung tinggi ternyata terhempas manja, sore ini sebaliknya. Tadinya, saya pikir penyematan nama Fitri Tropica dalam buku acara hanya sebagai bintang tamu dengan porsi tampil yang seadanya. Rupanya, selebriti itu tampil dari awal sampai akhir. Bahkan, penampilan Fitrop di panggung tampak seperti pengatur alur dan komandan pertunjukan sore itu.

Berperan sebagai Bawang Putih, grand entrance Fitri Tropika membuat penonton terpingkal-pingkal. Begitupun celetukannya yang penuh humor. Dalam setiap adegan yang ada aktris tersebut, adegan terasa segar dan menarik perhatian. Apalagi ketika "bercengkerama" dengan Mamih, seolah-olah memang Fitri Tropica dan Mamih adalah ibu dan anak yang sebenarnya, hehehe. Selain dari mereka berdua, bagus, juga, sih, tapi tidak mengesankan. Terutama, peran Pangeran yang dibilang charming nggak, disebut berkharisma juga nggak, apalagi disebut bodor dan konyol. Datar saja. Padahal, kalau tokoh Pangeran digarap lebih baik lagi, sandiwara sore itu pasti bisa lebih pecah.

Kesan: Saya datang menonton dalam keadaan lapar karena belum makan dari pagi. Nah, menonton pertunjukan ini sampai selesai, ajaib rasa lapar saya hilang seketika. Bisa jadi obat diet, nih. :-D
Pesan: Memang di jadwal disebutkan bahwa pertunjukan ini adalah BO (Bimbingan Orangtua). Tapi, menyaksikan adegan-adegan yang menjurus dewasa (yang disajikan oleh Kucing Garong dan Kucing Manis) dan ada penonton-penonton kecil di bagian terdepan, rasanya khawatir juga. Semoga saja, orangtuanya mampu membimbing dengan benar kalau ada pertanyaan dari si kecilnya, ya. Untuk yang berwenang, jika dirasa bakal ada anak kecil yang menonton, sebaiknya adegan menjurus dewasa diganti saja atau untuk penyelenggara bisa mengubah kategori penonton yang boleh menyaksikan pertunjukan.

Selanjutnya, ada apa lagi ya di Galeri Indonesia Kaya. Yuk, cek langsung ke Indonesia Kaya.

0 comments:

Post a Comment