Fans Militan

Sunday, July 5, 2015

Fans militan adalah sebutan yang saya berikan kepada penggemar yang begitu membabi-buta mengidolakan seseorang; biasanya penyanyi/artis/TV personality, dan semacamnya. Jika artis idolanya dikritik penampilannya (meskipun dengan bahasa halus dan sopan), fans militan ini akan berbalik mengolok-olok di pemberi kritik. Ya, benar. Bukannya mengajukan argumen bantahan (atas kritik seputar karya/hasil kerja artis tersebut, sang fans militan justru mengolok-olok dan merundung personal si pemberi kritik. Oh ya, biasanya, fans militan ini eksis dan bergerilya di media sosial.

Tadinya, saya pikir fans militan hanya dipunyai satu-satunya oleh Agnes Monica. Ternyata, artis Indonesia lain pun banyak fans militannya. Bukan hanya artis papan atas atau sekuter, satu kelompok (belum menyandang status sebagai) penyanyi seperti Jebe & Petty pun punya fans militan. Ha...ha...ha.

Jadi, begini. Saya sebagai pencinta musik, tentu saja ingin mengetahui berita terkini tentang musik. Berhubung, sekarang ini yang lagi menyedot perhatian adalah penyelenggaraan X Factor 2, tentu saja saya sesekali mengikutinya. Saya tidak menonton secara langsung karena saya tidak mau mengambil bagian dalam memberikan rating tinggi terhadap televisi yang visi misinya tidak sesuai dengan prinsip idealis saya. Tapi, sesekali saya mengikuti perkembangannya lewat Youtube.

Waktu itu,entah penampilan minggu keberapa di X Factor, Jebe & Petty menyanyikan lagu Uptown Funk-nya Mark Ronson feat. Bruno Mars. Menyaksikannya, secara spontan saya berkomentar apa yang mengganjal di benak (tentu dibatasi tentang penampilan si artis, tidak lebih dari itu) di kolom komentar Youtube. Antara lain, menurut saya permainan drum Jebe adalah penampilan usus buntu. Bahwa jika sesi permainan drum itu dihilangkan, tidak berpengaruh apa-apa terhadap penampilannya. Lain halnya, jika sesi bermain itu mengawali intro lagu Uptown Funk, setidaknya menyatu dengan musiknya dan tidak terpotong begitu saja (meskipun dalam durasi yang singkat). Saya juga mengkritik musik DJ yang sangat tidak uptown funk. Begitupun tempo yang kejar-kejaran antara menyanyi dan musiknya. Belum lagi ekspektasi tinggi seputar koreografi yang digembar-gemborkan di awal video perkenalan. Saya menyangka Jebe & Petty akan melakukan dance rutin uptown funk. Ternyata tidak sama sekali.

Saya pikir, komentar itu akan direnungkan. Dan jika ada yang tidak setuju, bisa berargumen secara sehat. Misalnya dengan mengatakan, "Permainan drum itu pertanda Jebe mau belajar dan menampilkan kemampuannya yang lain selain bernyanyi" atau semacam itulah. Intinya terkait dengan artis dan penampilannya saat itu saja. Eh, ternyata ada penggemar yang tidak terima idolanya dikritik sedemikian. Mereka balas mengata-ngatai saya. Menyuruh saya mencuci piring (tentu sebagai asumsi saya adalah pembantu rumah tangga). Ada lagi yang mengatakan saya tidak usah banyak komentar karena saya nonton gratis. Dan lain sebagainya yang lucu-lucu.

Keberadaan fans militan ini memang mewarnai industri hiburan. Saya yakin, para artis itu sebenarnya sebel-sebel bangga dengan adanya mereka. Coba, siapa yang tidak senang ada orang-orang yang setiap saat memuji-muji dirimu? Tapi ingat, pujian yang memabukkan itu biasanya yang menjatuhkan dan bikin terkapar. Kalau sudah begitu, bisa-bisa fans militan hanya berkomentar, "Wah, kakak jatuhnya keren banget. Penuh penghayatan. Jatuh terus begitu saja, Kak!" tanpa berusaha menolongmu bangkit dari keterpurukan.

0 comments:

Post a Comment