Para Ayah

Friday, April 11, 2014 Labels: , , , , , , , , , ,


Foto resmi serial Dads

Baru-baru ini aku menonton serial TV di atas. dads. Jadi, ceritanya, Warner (yang memakai kemeja putih dan berdasi), dan Eli (pria berjaket hijau kombinasi sedikit pink) berteman sejak lama dan menjadi rekanan di bisnis pengembangan video game. Hidup mereka nggak sama lagi sejak kedatangan ayah-ayah mereka. Warner yang cinta kebersihan ditumpangi hidup oleh ayahnya, Crawford (duduk di sofa dengan kemeja pink dan rompi hitam) yang serampangan. Nggak cuma itu, kegagalan ayahnya dalam dunia usaha ternyata tidak mengendurkan semangat sang ayah untuk berbisnis, dengan mengikuti Warner ke kantornya setiap hari. Hal yang tidak jauh berbeda dialami pula oleh Eli. Cowok berambut merah ini terpaksa makan hati setiap hari melihat ayahnya, David (pria berumur yang duduk di sofa dengan jas cokelat) yang malas dan bertingkah seenaknya. Untung ada Veronica (cewek yang berdiri di samping kiri Eli), asisten di perusahaan Eli dan Warner yang selalu kasih ide brilian, walaupun kadang-kadang berakhir tidak lancar. Lalu, ada tokoh Edna (berdiri dengan cardigan tosca), imigran gelap dari Mexico dan tukang bersih-bersih apartemen Eli yang selalu berseberangan pendapat dengan David.

Kabarnya serial ini tidak akan dilanjutkan lagi karena ofensif dan rasis. Di episode pertama, ketika Eli dan Warner mengeluhkan kedatangan ayah mereka masing-masing, Veronica nimbrung dan mengatakan:
"Well, you're lucky your dads are American. My dad beat me with a math book till I was 16."
Nggak cuma itu, masih di episode pertama, untuk menjaring investor Asia, Veronica diminta berpakaian seragam sekolah yang seksi. Belum lagi, ketika Crawford mendatangi kantor anaknya Warner untuk memperingatkan bahwa:
"The Chinese are lovely and honorable people. But you can't trust them."
 dan
 "There's a reason Shanghai's a verb."
 Kalau ada yang sudah menonton serial ini, bagaimana menurut kalian? Apakah sebaiknya aku terus menonton atau tidak?

0 comments:

Post a Comment