Malam Natal = Tenang Tanpa Petasan

Friday, December 26, 2014

Masih ingat postingan ini?

Dengan kekhawatiran bahwa bakal ada beberapa pihak yang terlalu antusias merayakan hari besar keagamaan, saya sudah menyiapkan hati untuk menerima hingar bingar petasan. Tapi, di malam Natal tanggal 24 Desember dan keesokan harinya di tanggal 25 Desember, tak ada suara keributan terdengar. Mereka merayakannya dengan khusuk di gereja atau di rumah masing-masing, merenung, dan bersyukur akan nikmat yang telah diterima di bumi. Tanpa hiruk-pikuk petasan. Saya sangat senang.

Aman. Damai. Malam Natal menjadi identik dengan dua kata itu. Tak ada teror keributan oleh suara petasan. Tak ada remaja iseng yang melempar bubuk penyebab suara menggelegar sembarangan ketika saya berjalan kaki di luar rumah. Tak ada tetangga-tetangga bodoh yang menyalakan petasan dengan berlindung di balik kata "merayakan kemenangan". Ketenangan malam itu sangat menyenangkan.